Senin, Agustus 17, 2009

APA ITU RASIO KOMPRESI?
Para engineer atau tuner kerap memfokus diri dalam tuning mesin 4 tak menuju langsung pada cylinder head. Salah satunya adalah, ruang bakar, atau bahasa jawanya combustion chamber :)

So… apa kaitan ruang bakar dengan tenaga? Oh pasti ada… besaran ruang bakar ini nantinya akan sangat menentukan dalam tugas menampung emulsi udara-bahan bakar yang sudah dihisap oleh piston kemudian dipadatkan di kubah ini sebelum akhirnya diledakkan busi.

pernah dengar orang berkomentar tenaga mesinnya semakin padat…? Yup, bisa jadi karena memang combustion chamber dapat dimanfaatkan dengan optimal. Kubah ruang bakar tentu memiliki volume sendiri, sedangkan kapasitas mesin merupakan volume pembanding. Seberapa banyak volume kapasitas mesin mampu dipadatkan di ruang bakar hingga seper-sekian bagian inilah yang disebut rasio kompresi.

Contoh sebuah mesin bebek dengan kapasitas mesin 100 cc, sedangkan volume ruang bakar adalah 10 cc dimasukkan dalam rumusan rasio kompresi adalah

(Kapasitas mesin / Volume ruang bakar ) + 1

= (100 / 10 ) + 1

= 10 + 1

= 11 : 1

Yahhh itu mah rumus sederhana aja, kalo mau rumus ribet coba cari di wikipedia, kompresi rasio dihitung pake rumus…




dimana
b = diameter piston
s = panjang stroke
Vc = volume ruang bakar + volume paking cylinder head.

Ini adalah rumusan minimum, kalau mau lebih detail sebenarnya volume pembanding tidak hanya ruang bakar, melainkan juga : Cylinder Head Combustion Chamber, Tebal Gasket, Deck Clearance, Ring Kompresi terhadap Piston, Dan Dome Piston. Huahahahaha… Ini nih kepusingan berawal :)
Mau dihitung satu-satu? Capee… deh, coba bayangin kita pakai piston Izumi high dome dengan coakan klep dalem, hitung berapa volume jenong pistonnya…? Mending ngisep rokok sambil ngopi daripada botak mikir itu hehehehe…




Saya bilang teknik menghitung seperti wikipedia yang ribetz ni ga selamanya efektif, bagaimana jika piston memiliki permukaan highdome, ada yang bisa menghitung volumenya, yah… walaupun bisa tapi kok ya menyusahkan diri sendiri seandainya piston seperti foto dibawah ini

Jaahhh… bikin males belajar matematika tu ya gara2 rumus ribet ini. Mending ketika blok dan cylinder head terpasang, posisikan piston pada TMA, lepas lubang busi kemudian suntikkan cairan untuk mengukur volume ruang bakar. Inilah rumus ruang bakar riil dibandingkan yang harus mengukur dan menghitung satu per satu.

Ngomong-ngomong dah pada bisa nge-hitung volume kapasitas mesin kan?

VOLUME MESIN = ( Phi * Bore * Bore * Stroke ) / 4,000

Phi adalah konstanta bernilai 3.1416
Bore adalah diameter lebar piston dalam satuan milimeter
Stroke adalah langkah piston bergerak dari TMA ke TMB dalam satuan milimeter
Volume mesin akan diperoleh dalam satuan centimeter cubic alias CC

Contoh, sebuah mesin dengan diameter piston 53.5mm, serta panjang langkah piston 54mm, akan memiliki Volume Silinder sebesar 121.4 CC

Nah setelah kapasitas mesin didapat, baru ukur volume kubah ruang bakar, finally diukur deh rasio kompresinya.


Ingat memang meningkatkan kompresi adalah sebuah cara paling efektif dan mudah untuk meningkatkan keluaran tenaga pada mesin naturally aspirated (non-Turbo). Namun, kita tentu saja tidak bisa langsung meningkatkan kompresi tanpa memikirkan batasan bahwa semakin tinggi nilai kompresi maka bahan bakar yang dibutuhkan mesin juga harus beroktan tinggi.
Jika kamu bisa memperoleh racing fuel, maka mainkan rasio kompresi hingga diatas 15 : 1, bahkan kamu bisa pakai rasio lebih tinggi jika memakai alcohol, ingat Drag NHRA yang mobil dragnya mirip formula, tuh semua pada pemabok heheheh.. kan mimik alkohol. Kumat ngelantur…
Papas noken as, timing dan durasi, airflow, volumetric efisiensi, aliran di porting, dan banyak kombinasi dari berbagai faktor berpengaruh besar terhadap kompresi dan sang maut yang mengancam nyawa mesin – DETONASI -

Detonasi

Dapat dipahami sebuah kondisi yang menyebabkan bahan bakar meledak – bukan terbakar dengan cepat – Parah! Biasa terjadi pada mesin dengan beban tinggi dan kecepatan tinggi, kerusakan detonasi bisa mengalahkan bearing-bearing seperti di kruk as yang jika sudah tidak balance bisa-bisa melintir tuh kruk as.
Kecepatan bahan bakar normal berada pada 23 – 56 meter tiap second. Semakin tinggi nilai oktan, semakin lambat kecepatan rambatnya. Sebuah percikan busi membutuhkan waktu 0.003 detik untuk melakukan sebuah pembakaran sempurna, jadi bisa menghitung kan berapa RPM batasan mesin biar gak Detonasi ^_^

Bagaimana memilih karburator yang sesuai dengan kebutuhan mesin yang sudah kita bangun dan balap yang akan kita ikuti? Dengan banyaknya karburator aftermarket beserta kemasan-kemasan menggiurkan tentu membuat kita kesengsem dan takutnya menjadi gila belanja barang seperti tante-tante tanpa melihat kebutuhan. Asal karbu GEDE pasti kenceng! Keliru = Brebet mungkin iya hehehehe… :) Walaupun karburator kecil asal kita dapat menemukan setelan yang pas akan jauh lebih baik.

Hanya sedikit berbagi ilmu tentang formula menentukan ukuran karburator ideal dengan kapasitas silinder mesin serta rpm max power yang diinginkan. Buka aplikasi calculator di komputer kalian dan siap menghitung.

THROTLE = VARIAN x SQRT ( DISPLACEMENT * PEAK )

Dimana THROTLE adalah nilai besaran venturi karburator yang kita butuhkan, merupakan diameter lubang dalam karburator dengan satuan millimeter. Ukuran ini nantinya menentukan karburator yang sesuai dengan RPM power mesin.

DISPLACEMENT adalah satuan kapasitas isi silinder dalam LITER.

PEAK yaitu puncak tenaga mesin pada putaran mesin maksimum yang ingin dikejar.

VARIAN adalah konstanta penentu apakah mesin kamu special engine ataukah mesin produksi massal. Nilai varian memiliki rentang 0.65 hingga 0.9 , dimana motor Moto GP memakai nilai maksimal yaitu 0.9, sehingga kelas MOTO GP 125 cc dimana mesin mampu berkitir hingga 14.000 RPM berani memakai karburator gambot sebesar 38mm, sedangkan kelas drag bike lokal biasanya cukup memakai karburator 34mm.

Sebagai contoh,

Kita ambil sebuah motor standar Jupiter z missal, dengan kapasitas 107cc, ingin mencapai tenaga di putaran 7500 RPM. Varian yang dipakai adalah 0.6

Sehingga ketika dimasukkan ke dalam rumusan tersebut adalah sebagai berikut :

THROTLE = 0.6 x sqrt ( 0.107 * 7,500 )

Didapat hasil Throtle adalah 16.9 atau jika dibulatkan adalah 17mm, itu merupakan spek standard pabrik yang tentunya sudah dihitung cocok untuk dipakai harian, nyaman dipakai menggonceng pacar -bagi yang jomblo ga usah iri :)

Motor dengan spek seperti ini jauh dari kata bikin ribet. Tapi kalo turun balap ya keburu kehabisan nafas dan ditinggal minum kopi sambil rokokan ama lawan di garis finish hehehehehhehe… Kasian.


Jika kita turun balap drag bike dengan motor jupiter z di kelas 125cc, biasanya tuner menggandeng karburator PE 28mm bukan tanpa alasan, karena tugas karburator tersebut harus mampu mensupport hingga 14.000 RPM, tinggal bagaimana CDI mampu menghasilkan kurva pengapian yang pas serta membuka limiter putaran mesin. Lantas mengapa MIO drag yang notabene memiliki kapasitas 200 cc juga memaki karb 28mm? Mungkin dikarenakan ingin mengejar performa mesin di putaran rendah, karena motor matic optimasi RPM ada di sekitar 8.000 RPM, oleh karena itu dengan perhitungan matang maka awal modifikasi yang presisi bisa berawal dari sini.

Kemampuan karburator mengatomisasi bahan-bakar serta fokus menyebar tenaga pada rentang RPM yang luas harus diimbangi klep dan ruang porting yang selaras.

Nah, seberapa besar reamer karburator ataukah keputusan untuk mengganti karburator dengan venturi yang lebih besar dapat berawal dari rumusan ini. Jadi keputusan yang bijak dapat menghasilkan pilihan karburator yang asyik dipakai harian, oke diajak turing, ataupun bertenaga istimewa saat dipacu untuk balap.


Yup, Ini adalah rumus yang kita pakai sebagai dasar pengembangan seting mesin balap motor 4 Tak. Keselarasan dalam pemilihan spek modifikasi akan menentukan karakter tenaga mesin dan potensi yang mampu dilahirkan. Dengan spesifikasi ini motor lebih mampu untuk mengeluarkan tenaga di RPM atas. Namun modifikasi tidak hanya terhenti sampai disini, karena mesin 4 tak memiliki banyak komponen dan variable yang dapat dikorek lebih dalam untuk dikembangkan. Support dana dalam riset motor balap tentu akan menentukan kemenangan dalam sebuah kejuaraan ataupun kompetisi, karena jika setiap detail mampu kita temukan rahasianya untuk dikembangkan maka sektor itu pula lah yang akan menjadikan motor kita se-per seratus detik lebih kencang dari motor lawan dan akhirnya menyentuh garis finish lebih dahulu.

Prinsip dasar motor bakar adalah adanya kompresi, bahan-bakar, serta pengapian yang baik maka mesin motor dapat bekerja dengan baik. Nah, tantangan dalam balap adalah bagaimana meng-optimalkan kinerja mesin dalam menghasilkan kompresi, adanya bahan-bakar yang pas dan jalur aliran bahan-bakar dengan udara mampu bekerja dinamis, dan kepastian adanya penyalaan pengapian dalam timing yang tepat maka dapat dipastikan tenaga mampu lebih dioptimalkan.

Perhitungan penting kala kita melakukan ubahan saluran porting adalah kecepatan udara atau seringkali di-istilahkan dengan Velocities, ini merupakan hitungan Gas Speed yang menentukan homogenitas campuran Udara – Bahan Bakar pada saluran porting. Serta desain porting yang baik tentu haruslah memenuhi persyaratan tertentu sehingga aliran udara akan bergerak memutar dalam saluran porting.

Sekian banyak rumusan dalam engine tuning, sekian banyak buku, sekian banyak referensi, sekian banyak pengalaman dari teman dan rekan, keberhasilan – kegagalan, piston jebol, kruk as melintir, per klep patah, gigi transmisi rompal, semua adalah resiko kita dalam mengembangkan mesin balap agar mampu bekerja melebihi ekspektasi yang diharapkan. Jika motor balap Moto GP juga bisa jebol minggu ini, dan turun balap lagi pada pekan berikutnya, maka kita juga harus bisa! J

Dengan banyaknya racing part yang beredar dipasaran, dengan harga yang tidak murah, serta merk yang beragam tentu menjadi nilai tersendiri. Namun belum tentu semua racing part sesuai dengan kebutuhan kita, bisa jadi ini adalah pilihan termahal yang harus dibayar dan bersiap kecewa berat jika ternyata tidak sesuai harapan kita. Tapi, jika jiwa kamu lebih menyukai susah-senang dan jatuh-bangun dalam meriset motor balap then let’s join with us dan semoga mimpi kita terwujud. Terpenting adalah perencanaan modifikasi yang matang, mungkin membeli part racing plug N play terlihat sangat menggiurkan, namun korekan mata tuner pada lubang porting, papas an bagian pantat dan pinggang pada noken as, cylinder head yang dikepras habis akan lebih member nyawa mesin yang ber-Aura balap.

Atas kepercayaan kalian meriset mesin bersama R.A.T, kami segenap keluarga bengkel R.A.T mengucapkan banyak terima kasih atas semua pengalaman-pengalaman dalam riset motor balap. Dan jangan pernah berhenti karena kita harus terus mematok target lebih tinggi, perolehan waktu yang lebih tajam, motor yang melaju lebih cepat. Terus berlari bersama kami… Gas Polll…!!!

Reamer karburator by R.A.T

Update sharing hari ini adalah tentang How To Tune karburator ^_^ Ini juga sebagai lanjutan update modifikasi mesin jupiter z yang ingin kencang tapi irit biaya tu kmaren tu loh… Hehehe.. Ati Karep Bondo Cuphet Jahhh…

REAMER CUK KARBURATOR -otomotifnet-

Reamer karburator emang ga bisa dilakoni sembarangan, kudu ati2 dan kalem… Makanya orang jogja garapannya alus2 wong kalem2 dan sabar.. walah out of topic malah… Hehehehe.. Tapi tenang aja Reamer ala RAT Surabaya juga boleh dijajal kok…

Yang perlu diperhatikan adalah saat pembesaran harus dilakukan dengan mendesain ulang lubang Vent ouval ke atas, karena yang kita kejar adalah Power putaran atas maka reamer harus berbentuk begitu. Kalo diratain bunder ser ampe bawah mah motor susah idle pastinya. Lagian, ngapain juga nge-reamer ke arah bawah? Malah bikin udara banyak bablas lewat skep karburator walau udah nutup full.

Untuk moncong karbu yang dagingnya tebel kayak Karbu PE-28 bisa direamer dindingx 0.5mm kalo mau ekstrem ya coba aja 1mm, lebih dari itu dikhawatirin dinding karbu lobang. Tapi kalopun lobang bisa ditambal kok hehehe, mau karbu PE-28mm jadi 31mm?? Ayookkkk ajah..!!

Untuk karbu bebek apalagi yang kecil kaya punya Jupiter Z nih gak memungkinkan untuk direamer, lagian kalo direamer bentukx jadi jelek. Kan males ngeliat yang jelek2 hehehhee… Maka fokus kita adalah memperbesar skep karburator, mengganti dengan skep punya motor RC 100 dengan diameter 19mm, dari aslinya yang 17mm. Pengerjaan ini memang membutuhkan bantuan tukang bubut karena perlu mengikis lubang botol tabung skep sekitar 1m

About Me

Foto saya
Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia
masih joumblo kata orang aq baek tah baek apanya yg aq tw aq tu tukang isengin orang